Dampak Negatif Begadang….!!!
Begadang sich
sebenernya bagi saya perlu itu, apalagi pas ada bola waaaahh harus begadang. Apalagi
yang maen itu kesebelasan tercinta, bela-belain dah gak tidur. Klo udah seperti
itu, waktunya jadi kebalik dah. Malemnya di pake buat beraktivitas nonton bola,
siangnya di pake tidur malas-malasan wakakakaa….
Tetapi kalau terlalu
sering begadang (kurang tidur), berdampak buruk bagi kesehatan loe gan. Inilah
dampak buruk yang bisa dialami jika waktu tidur kurang dari 7-9 jam/hari, dan
bila tidur tidak nyenyak.
1.
Suasana Hati dan Kerja
Suasana hati (mood) dapat terkena
dampak negatif ketika Anda kekurangan tidur. Anda akan cenderung mudah marah,
kecemasan, kurang motivasi dan depresi.
Kinerja juga bisa terpengaruh secara drastis sehingga kurang konsentrasi dan
koordinasi, penurunan energi, pelupa dan sering melakukan kecerobohan. Hal ini
dapat mengganggu kemampuan Anda untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin.
2.
Pengaruh Kesehatan
Kurang tidur mempengaruhi kesehatan
dan meningkatkan risiko kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan obesitas.
Sistem kardiovaskular dapat mengalami dampak negatif, mengakibatkan tekanan
darah tinggi, serangan jantung, gagal jantung dan stroke, menurut Sleepdex.
Sakit kepala biasanya disebabkan
oleh kurang tidur dan sering dapat diselesaikan dengan tidur malam yang baik
minimal 8 jam. Penurunan hormon kortisol dapat berkurang dan menyebabkan
perubahan hormon yang bertanggung jawab untuk metabolisme, meningkatkan risiko
terkena diabetes tipe 2.
3.
Gampang Sakit
Ini
adalah tanda yang paling sering dijumpai. Orang yang kekurangan waktu tidur
lebih rentan terkena infeksi. Berbagai penelitian menunjukkan, mereka yang
cukup istirahat memiliki sistem imun yang lebih kuat. Tidaklah mengherankan,
sakit kronis seperti masalah punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila
Anda melakukan aktivitas tidur yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins
Behavioral Sleep Medicine Program, direktur Michael Smith, PhD, membangunkan
orang dewasa muda yang sehat selama 20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3
hari berturut-turut. Hasilnya, mereka memiliki toleransi sakit yang lebih
rendah, dan mudah mengalami nyeri.
4.
Selalu Lapar
Penelitian
menunjukkan, kurang tidur bisa mengganggu kadar gula darah dan menyebabkan
tubuh memproduksi sedikit leptin, hormon pengendali nafsu makan, dan
menghasilkan lebih banyak ghrelin, kebalikan dari leptin. Karena faktor
perubahan biologis ini, tak heran jika Anda masih merasa lapar meski baru
menggasak semangkuk mi ayam.
Orang
yang dilanda kelelahan kronis biasanya lebih suka mengonsumsi gula dan
karbohidrat sederhana. Akibatnya, tubuh selalu menagih karbohidrat karena gula
darah turun dengan cepat dan perut selalu terasa lapar. Kurang tidur bisa
melenyapkan hormon yang mengatur nafsu makan. Akibatnya, keinginan
menyantap makanan berlemak dan tinggi karbohidrat akan meningkat. Sehingga
menyebabkan Anda menginginkan asupan kalori tinggi. Jika selama 2 malam tidur
Anda tidak berkulitas bisa memicu rasa lapar berlebihan. Kondisi ini terjadi
karena merangsang hormon ghrelin penambah nafsu makan, dan mengurango hormon
leptin sebagai penekan nafsu makan. Seiring dengan berjalannya waktu, hal ini
dapat menyebabkan penambahan berat badan. Dalam penelitian yang dilakukan pada
orang kembar identik oleh University of Washington menemukan, mereka tidur 7-9
jam setiap malam, rata-rata indeks massa tubuh 24,8, hampir 2 poin lebih rendah
daripada rata-rata Body Mass Index (BMI) mereka yang kurang tidur.
5. Perubahan Berat Badan
Sulit tidur memiliki efek
negatif pada berat tubuh Anda, yang mungkin menyebabkan penurunan berat badan,
tetapi lebih sering penambahan berat badan.
Kurang tidur berdampak negatif
terhadap kadar hormon dalam tubuh. Secara khusus, hormon leptin dan ghrelin,
yang memainkan peran penting dalam kelaparan dan nafsu makan, dapat menjadi
tidak seimbang.
Ghrelin merangsang tubuh untuk
makan, sedangkan leptin memainkan peran dalam menceritakan kepada tubuh bahwa
Anda sudah kenyang. Menurut situs Sleep Deprivation, kurang tidur menyebabkan
tingkat ghrelin meningkat dan tingkat leptin menurun, yang sering mengakibatkan
makan berlebihan dan kenaikan berat badan.
6. Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh Anda
memerlukan jumlah tidur yang cukup untuk dapat berfungsi dengan baik. Bahan
kimia tertentu dalam tubuh yang mempromosikan tidur juga berfungsi untuk
mengatur sel sistem kekebalan.
7. Gampang Sakit
Ini adalah tanda yang paling sering
dijumpai. Orang yang kekurangan waktu tidur lebih rentan terkena infeksi.
Berbagai penelitian menunjukkan, mereka yang cukup istirahat memiliki sistem
imun yang lebih kuat. Tidaklah mengherankan, sakit kronis seperti masalah
punggung atau arthritis bisa saja terjadi bila Anda melakukan aktivitas tidur
yang buruk. Dalam sebuah studi dari John Hopkins Behavioral Sleep Medicine Program,
direktur Michael Smith, PhD, membangunkan orang dewasa muda yang sehat selama
20 menit setiap jam selama 8 jam selama 3 hari berturut-turut. Hasilnya, mereka
memiliki toleransi sakit yang lebih rendah, dan mudah mengalami nyeri.